kesan-kesan dari buku i want to die but i want to eat tteokppoki

Bismillahirrahmanirrahim

Pas liburan kemarin aku kepikiran buat beli buku yang pernah dibaca BTS dan terpilihlah buku ini "I Want To Die But I Want To Eat Tteokppoki".
 Judulnya kok gitu banget yaa? Mau mati kok tapi masih pengen makan tteokppoki. Eh rupanya ini buku tentang pengalaman bangkitnya seorang yang dulunya pernah depresi. Dari buku itu aku dapet beberapa hal, yaitu:

1. Aku 10 tahun lalu pasti bangga melihat aku yang sekarang.

Dipikir-pikir, aku adalah orang yang paling ga sukses diantara temen-temen SD, SMP dan SMA ku dulu. Mereka uda pada sukses. Ada yang jadi supervisor, yang kerja di lombok, jadi guru dll. Sedangkan aku cuma buruh pabrik 😭. Tapi setelah baca kutipan itu aku coba interaksi sama aku di masa lalu. Aku yang masih remaja mau jajan aja susah boro-boro mau beli barang-barang yang ga terlalu penting. Tapi sekarang aku bisa beli KFC, pizza, sushi dan apapun makanan yang aku pengen. Aku uda punya laptop, motor bahkan bisa beli rumah pakai uang sendiri. Yah..pasti aku remaja bangga banget ngeliat aku sekarang!

2. Berteman kadang kala nya seperti magnet. Kalau sifatnya sama saling bertolakan kalau sitfatnya beda saling bertarikan.

Iya. Aku punya 1 teman yang agak buat aku ga nyaman kalo dia ada atau sedang di dekat dia. Setelah direnungi rupanya kami punya sifat yang sama. Pemarah, mudah tersinggung, kalau ngomong suka ngotot dan moody. Setelah itu aku jadi mikir jangan-jangan yang bikin masalah itu bukan dia tapi aku. Aku yang moody kalo sedang bad mood ga suka dibecandain sama dia. Tapi aneh nya aku fine aja sama temen yang lain. Kayaknya aku harus pelajari lagi tentang ini.

3. Aku adalah satu-satunya di dunia ini. Berarti aku istimewa donk.

Bener banget. Aku dulu menjuluki diriku endemik. Artinya cuma 1 dan ga ada di tempat lain. Seperti kata BTS "dirimu adalah cahaya diantara 7 miliar cahaya lainnya". Iya kita punya cahaya sendiri. Aku yang punya banyak kekurangan pasti ada juga kelebihannya. Baik kekurangan maupun kelebihan itu punya cahaya nya sendiri. 

4. Jangan melihat dari sisi hitam dan putih saja.

Bener sih. Kadang kita ngeliat orang yang sering berbuat jahat. Tarus kita langsung menandainya sebagai orang jahat. Padahal ada sisi dari dirinya yang baik. Misalnya setia kawan, loyal, disiplin. Tapi ya aku belum bisa juga melihat banyak sisinya terutama kepada orang yang ga ku sukai πŸ™. (Ok aku harus lebih banyak belajar lagi).

5. Jangan melihat dirimu secara segitiga

Kamu ga cuma punya 3 sifat/kepribadian kan? Kalo kamu mengkategorikan dirimu hanya dalam 3 sifat maka itu akan terlihat tajam (menyakitkan) coba lihat lagi sifat-sifat lainnya. Kalau perlu bikin segi enam, segi delapan atau lebih. Bukankah itu kalau banyak segi nya bisa hampir jadi lingkaran. Dan lingkaran tidak ada sudut jadi tidak menyakitkan πŸ€—


-- ini dulu πŸ™ˆ nanti kalo inget lagi aku tambahin lagi --

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tante A.R.M.Y bercerita

My foreigner friends

Saranghae il woo oppa